Selasa, 13 April 2010

TUGAS ASKEB IV PATOLOGIS MINGGU I

TUGAS GINEKOLOGI
KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI & PENANGGULANGANNYA












DI SUSUN OLEH :
EMMA JUNIATI ( S.08.244 )
IRMA YULIANASARI ( S.08.252 )


AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2010
• Vagina
~ Septum vagina
Sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Tidak jarang hal ini ditemukan dengan kelainan pada uterus, oleh karena ada gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri.
Pada umumnya kelainan ini tidak menimbulkan keluhan pada yang bersangkutan, dan baru ditemukan pada pemeriksaan ginekologik. Darah haid juga keluar secara normal. Pada persalinan septum tersebut dapat robek spontan atau perlu disayat dan diikat. Tindakan tersebut dilakukan pula bila ada dispareuni.
~ Aplasia dan atresia vagina
Pada aplasia vagina kedua duktus mulleri mengadakan fusi, akan tetapi tidak berkembang dan tidak mengadakan kanalisasi, sehingga bila diraba hanya ditemukan jaringan yang tebal saja. Pada umumnya bila dijumpai aplasia vagina, maka sering pula ditemukan uterus yang rudimenter. Ovarium dapat pula menunjukkan hipoplasi atau menjadi polikistik.
Pada aplasia vagina tidak ada vagina, dan ditempatnya introitus vagina hanya terdapat cekungan yang dangkal atau yang agak dalam.
Disini terapi terdiri atas pembuatan vagina baru. Beberapa metode telah dikembangkan untuk keperluan itu. Operasi ini sebaiknya pada saat wanita yang bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina baru dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan akan menyempit.
Pada atresia vagina terdapat gangguan dalam kanalisasi, sehingga terbentuk suatu septum yang horizontal. Septum itu dapat ditemukan pada bagian proksimal vagina, akan tetapi bias juga pada bagian bawah, di atas hymen ( atresia retrohimenalis ).
Bila penutupan vagina itu menyeluruh, menstruasi timbul tetapi darah haid tidak keluar. Terjadilah hematokolpos yang dapat mengakibatkan hematometra dan hematosalpinks.

~ Kista vagina
Dikenal dua macam kista kongenital :
1) Yang satu terjadi dari sisa-sisa epitel duktus mulleri,
2) Yang kedua terbentuk oleh sisa-sisa duktus gartner yang terletak di bagian anterolatelar vagina.
Pengobatan kedua jenis kista itu terdiri atas pengangkatan dengan pengupasannya simpainya.

• Uterus dan Tuba Fallopi
Kelainan – kelainan bawaan pada uterus dan kedua tuba adalah kelainan yang timbul pada pertumbuhan duktus mulleri berupa tidak terbentuknya satu atau kedua duktus, gangguan dalam kedua duktus, dan gangguan dalam kanalisasi setelah fusi. Kelainan-kelainan tersebut sering disertai oleh kelainan pada traktus urinarius, sedangkan ovarium sendiri biasanya normal.
~ Uterus terdiri atas 2 bagian yang simetris
1) Terdapat satu uterus, akan tetapi di dalamnya terdapat dua ruangan yang dipisahkan oleh suatu sekat. Sekat itu memisah kavum uteri seluruhnya (uterus septus) atau hanya sebagian (uterus subseptus).
2) Dari luar tampak dua hemiuterus, masing-masing mempunyai kavum uteri sendiri, atau 1 kavum uteri dibagi 2 bagian.
a) Uterus bikornis bikollis ( uterus didelphys )
Dua bagian terpisah sama sekali, dan tidak jarang ditemukan bersamaan dua vagina atau satu vagina dengan sekat.
b) Uterus bikornis unikollis
Uterus mempunyai satu serviks, akan tetapi terdapat 2 tanduk, masing-masing dengan 1 kavum uteri dan 1 tuba dan 1 ovarium.
c) Uterus arkuatus
Pada fundusuteri tampak cekungan, yang ke dalam diteruskan menjadi subseptum.
~ Uterus terdiri atas 2 bagian yang tidak simetris
Satu duktus mulleri berkembang normal, akan tetapi yang lain mengalami kelambatan dalam pertumbuhannya. Dalam hal ini hemiuterus tumbuh normal, sedang yang lain rudimenter. Tanduk rudimenter umumnya tidak berhubungan dengan kavum uteri dari tanduk yang normal, dan endometriumnya tidak berfungsi. Jika endometrium dari tanduk rudimenter berfungsi dan ada hubungan antara kedua kavum, maka darah haid dari tanduk rudimenter dapat keluar melalui tanduk yang normal. Jika endometrium berfungsi dan tidak ada komunikasi, maka darah haid berkumpul dalam tanduk rudimenter dan terjadi satu tumor.
Pada tanduk rudimenter, walaupun jarang, ada kemungkinan nidasi ovum yang telah dibuahi. Keadaan ini dapat sekonyong-konyong menimbulkan gejala akut seperti kehamilan ektopik terganggu.
25% dari wanita dengan kelainan uterus kembar itu tidak mengalami kesukaran-kesukaran, dapat hamil biasa dan bersalin biasa pula. Akan tetapi ada kemungkinan terjadi dismenorhoea, menoragia, dispareunia dan infertilitas. Kadang-kadang perlu dilakukan tindakan operasi, jika terdapat hematometra dan hematosalpinks di tanduk rudimenter, malahan pada kehamilan perlu dilakukan operasi darurat.
Dengan histerosalpingografi dapat ditemukan beberapa kelainan seperti uterus bikornis unikollis, uterus septus dan sebagainya. Begitu pula laparoskopi berguna untuk menegakkan diagnosis.
Tindakan pembedahan pada gangguan fusi dari uterus hanya dilakukan apabila ada indikasi ( abortus berulang , infertilitas, gangguan partus, gejala-gejala seperti kehamilan ektopik yang terganggu dan sebagainya ). Pada uterus arkuatus yang keras atau uterus bikornis unikollis operasi rekonstruksi menurut Strassman sering kali berguna.



• Ovarium
Tidak adanya kedua atau satu ovarium merupakan hal yang jarang terjadi. Biasanya tuba yang bersangkutan tidak ada pula. Ovarium tambahan dapat ditemukan pula; ovarium in kecil, dan letak jauh dari ovarium yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar